Rabu, 01 Mei 2013

Kalbu Luka Rindu Merana

Kalbu Luka Rindu Merana
Oleh: Abi Yazid Bastomi


Aku lelah berdiri di depan pintu ini
Beribu-ribu kunci telah kucoba
Namun Tak jua terbuka
Yaara mein kya karu?
Haruskah ku tinggalkan?
Nehi
I will try it again
Sampai kapan?
Tapi orang itu telah masuk
Am I late?
Hai,
Mujshe Dosti Karoge?
Hanya angan yang melayang
Tak terlihat
Tak terbayang
Tak terasa
Teri meri
Never...never...never...
Upsss,
What's on my mind?
Aku tahu itu.
Who am I?
Akankah?
Mungkinkah?
Sudikah?
Pedulikah?
Maukah?
Pertanyaan menghantui
Datang dan pergi
Datang tak tahu asalnya
Pergi entah kemana
Biarlah
Lenyap dan hilang
Sesukanya
Kemarin adalah kenangan
Sekarang adalah pekerjaan
Besok adalah angan-angan
Jauh di tempatku berdiri
Pintu tertutup rapi
Tak ada yang terbuka sama sekali
Berharap ada pintu yang terbuka menanti
Kulangkahkan kaki tuk menghampiri
All is well
Kadang tawa hati
Tangis menghampiri
Rindu menghantui
Gelisah merasuki
Kalbu
Pernah tumbuh
Namun layu
Dan mati akhirnya
Kala air jatuh lagi
Berkecambah
Menembus tanah
Tunas tumbuh
Menjulang tinggi
Tapi terlalu tinggi
Goyah
Patah
Tumbang
Gugur
layu
mati
Menunggu yang sejati
Menunggu?
Nehi
Mencari yg pasti
Menjemput yg menanti


0 komentar:

Posting Komentar

 

Pengikut